MASYARAKAT INFORMASI (Network Society)
Saat ini kita hidup di era
globalisasi yang memiliki kecanggihan teknologi inofrmasi yang semakin luar biasa. Informasi bisa diakses dimanapun, dengan media apapun, tanpa harus bertatap
muka antarorang, dan cukup melalui gadget (smartphone, laptop, komputer,
tablet,dan piranti lainnya). Kegiatan manusia sekarang ini yang selalu
berkomunikasi di dunia maya dengan internet, bahkan melalui media sosial
menciptakan suatu masyarakat jaringan (network society). Disini penggunaan
saluran media seperti komputer, smartphone, tablet dan piranti lainnya menjadi
bagian penting yang melengkapi pekerjaan manusia. Internet pun menjadi kunci
penting dalam pekerjaan manusia. Dengan bermodalkan teknologi komputer dan
jaringan inilah, semua orang dapat terhubung satu sama lain di belahan dunia
manapun tanpa batas.
Dalam
perkembangan teori ilmu sosial, masyarakat informasi merupakan komsep
yang muncul dan digunakan sejak tahun 1970-an untuk merujuk pada berbagai
perubahan sosial dan ekonomi yang terkait dengan meningkatnya dampak dan peran
teknologi informasi. Konsep
mengenai masyarakat informasi (network
society) dikembangkan oleh
Manuel Castells. Beliau merupakan salah satu tokoh yang membahas
tentang informasionalisme dan perkembangan masyarakat jaringan. Castells dalam
Sugihartati (2014: 58) menyebutkan bahwa komputer dan aliran informasi telah
mengubah dunia dan menimbulkan berbagai masalah sosial-ekonomi serta budaya yang
menjadi ciri masyarakat modern kontemporer (pascaindustri). Karya Castells yang
tekenal adalah trilogy bukunya yaitu The Information
Age: Economy, Society, and Culture, terdiri dari 3 volume : 1) The Rise of
Network Society (1996), 2) The Power of Identity (1997), 3) End of Millenium
(1998).
Castells memandang bahwa
masyarakat, budaya, dan ekonomi baru saat ini dipengaruhi oleh revolusi teknologi
informasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era masyarakat
pascaindustri menciptakan gaya hidup dan simbol baru. Adanya masyarakat
informasi (network society) memungkinkan
arus komunikasi berjalan ke segala arah, pada level struktur dimanapun tanpa
perlu dimediasi atau diwakilkan (Sugihartati, 2014: 61). Internet tentu menjadi
alat interaksi utama bagi masyarakat jaringan agar dapat terhubung satu sama
lain. Dengan adanya perkembangan dibidang teknologi informasi, mampu
meningkatkan produktivitas kerja maupun efisiensi kerja dalam suatu organisasi.
Hal ini lah yang memungkinkan perusahaan-perusahaan dapat beroperasi secara
global, lintas negara. Masyarakat informasi masih saling berinteraksi satu sama
lain, tapi tidak lagi dalam komunitas yang nyata (Sugihartati, 2014).
Masyarakat intens berkomunikasi di dunia maya, komunitas virtual. Dengan adanya
internet yang dapat membentuk jaringan komunikasi , menimbulkan bentuk
komunitas virtual yang memiliki realitasnya sendiri dan bentuk ruangnya
sendiri. Dari sini dapat dikatakan bahwa masyarakat informasi saat ini hidup
dalam budaya baru (budaya internet).
Dalam trilogy buku Castells
menyatakan bahwa di era masyarakat modern , tidak hanya berkembang masyarakat
informasi, tetapi juga masyarakat informasional. Apa itu masyarakat
informasional? Castells dalam Sugihartati (2014: 62) mendefinisikan masyarakat
informasional sebagai masyaraakt dimana penerapan pengetahuan dan informasi
bukan hanya menghasilkan inovasi teknik yang kumulatif yang memberikan pengaruh
signifikan dan kontinu pada organisasi sosial, melainkan juga menghasilkan
artikulasi informasi yang erat kaitannya dengan ekspansi modal global. Dari sini kita mendapatkan istilah baru masyarakat informasional, disamping istilah masyarakat informasi.
Sumber Referensi:
Foto Manuel Castell diunduh dari http://www.manuelcastells.info/en
Castells, M. (n.d.). The
power of identity: The information age: Economy, society, and culture. Diunduh dari https://www.academia.edu/2215687/The_power_of_identity_The_information_age_Economy_society_and_culture
Foto Manuel Castell diunduh dari http://www.manuelcastells.info/en
Pew Research Center. 2010. Millenials: A Portrait Of Generation Next, Confident, Connected, Open To Change. Diunduh dari www.pewresearch.org/millenials
Sugihartari, Rahma. 2014. Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial Kontemporer. Jakarta:
Kencana.