Selasa, 23 Agustus 2016

INFORMASI - lanjutan -


 PERSEPSI INFORMASI

       Setiap individu dalam masyarakat pasti memiliki persepsi yang berbeda satu sama lain dalam menilai suatu informasi. Persepsi ini dapat bernilai positif maupun negatif. Hal ini tergantung dari sudut pandang seseorang dalam memberikan penilaian pada informasi tertentu. Secara etimologis, persepsi (perception) berasal dari bahasa latin percipere yang bermakna menerima atau mengambil. Secara sederhana, persepsi didefinisikan sebagai penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Secara lebih luas, persepsi adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Sobur, 2003:445). Definisi persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) suatu tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, (2) proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Menurut Prijanto (2016) persepsi didefinisikan sebagai proses mengenali, mengorganisasi, dan menginterpretasi informasi. Lebih lanjut dijelaskan dalam Priyanto (2016). Persepsi informasi diawali dengan visual – perceptual processing, interactions, dan pattern recognition.

Dalam praktik kesehariannya, sering terjadi kesalahan dalam persepsi informasi (information perception errors). Kesalahan dalam sistem informasi meningkatkan terjadinya ketidakpastian mengenai peristiwa yang  sebelumnya terjadi bagi si pembuat keputusan. Pada akhirnya si pembuat keputusan tidak paham dengan informasi yang diterimanya. Sinyal disini dimaknai sebagai sesuatu yang mengindikasikan, memberitahukan, menekankan informasi pada seseorang. Persepsi informasi yang tidak benar lebih sering terjadi pada informasi yang tidak/ kurang diketahui. Hal ini menyebabkan si pembuat keputusan tidak yakin dengan apa makna dari  informasi yang disampaikan. Untuk mengantisipasi terjadinya information perception errors diperlukan data yang lengkap mengenai suatu hal yang dimaksudkan untuk disampaikan.

Terdapat 3 atribut nilai dan kualitas informasi yang dijadikan standar untuk menilai suatu informasi yaitu:

1. Relevan
   Relevan secara sederhana dapat dimaknai  sesuai dengan apa yang kita dicari. Suatu informasi dikatakan relevan jika sinyal yang disampaikan dapat mengubah keputusan/ pikiran si penerima pesan. Hal ini senada dengan sebuah pernyataan yang disampaikan oleh (AAA) dalam Priyanto (2016) “To have information used for purpose for which it has no relevance is likely to be worse than having no information at all.” Perubahan yang relevan akan meningkatkan nilai positif dari suatu informasi. Perlu diketahui bersama bahwa perubahan disini bisa memiliki nilai positif,maupun negatif tergantung dari perubahan yang terjadi dari si pembuat keputusan. Hal ini akan menentukan tindakan selanjutnya. Relevan atau tidaknya suatu informasi hanya dapat diketahui oleh si pencari informasi itu sendiri.

2. Waktu 
    Nilai dan kualitas informasi juga bisa dipengaruhi oleh waktu. Waktu penerimaan auatu informasi sangat menentukan keputusan selanjutnya bagi si penerima pesan. Hal ini terjadi karena adanya 2 hal yaitu: (a) waktu mempengaruhi ketersediaan informasi saat keputusan dibuat, Semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam penerimaan informasi , akan meningkatkan terjadinya ketidakpastian tentang suatu kejadian atau tindakan selanjutnya; (b) pembuat keputusan bisa menunda suatu keputusan hingga orang yang bersangkutan memperoleh informasi

3. Akurat
   Informasi yang akurat berarti harus tepat, bukan pula suatu perkiraan. Keakuratan informasi juga harus didasarkan pada sumber terpercaya.  Dapat dicontohkan semiasal ada seseorang yang membutuhkan informasi berapa  banyak jumlah penduduk Indonesia tahun 2015, Jawaban yang diberikan harus tepat sesuai dengan jumlah penduduk di seluruh Indonesia tahun 2015. Informasi terkait hal ini bisa diperoleh dari Badan Pusat Statistik(BPS) yang memiliki data jumlah penduduk Indonesia tiap tahunnya. 


Sumber Referensi:

Informasi : Persepsi, Kualitas, Nilai & Metrik disampaikan pada Perkuliahan Isu-Isu Kontemporer Informasi Sesi II pada Kamis, 11 Agustus 2016 oleh Dr. Ida Fajar Priyanto, Ph.D

Definisi Persepsi diambil dari http://kbbi.web.id/persepsi diakses  Kamis, 25 Agustus 2016

Maulana, Murad. 2015. Atribut, Nilai, dan Kualitas dari http://www.muradmaulana.com/2015/09/3-atribut-nilai-dan-kualitas-informasi.html diakses Kamis, 25 Agustus 2016

Pengertian Pesepsi Komunikasi, Proses Definisi Menurut Para Ahli diambil dari http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-persepsi-komunikasi-proses.html diakses Kamis, 25 Agustus 2016


6 komentar:

  1. Terimakasih Mba Dani :) oiya apakah pemberi juga dapat mengetahui relevansi informasi yang telah disampaikannya kepada pencari informasi?

    BalasHapus
  2. Informasi yang diberikan cukup informatif 👌👌👌

    BalasHapus
  3. "Relevan atau tidaknya suatu informasi hanya dapat diketahui oleh si pencari informasi itu sendiri"

    Kalau begitu nilai dr suatu informasi mmg cenderung subyektif ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya , iya. Nilai suatu informasi dapat diketahui oleh si pencari informasi itu sendiri (sumber : http://www.muradmaulana.com/2015/09/3-atribut-nilai-dan-kualitas-informasi.html).

      Hapus
  4. barangkali juga bisa dikaji lebih lanjut perbedaan antara kualitas dan nilai informasi.

    BalasHapus